QIBLAT

QIBLAT
Oleh: Sayful Mujab
Dalam melaksanakan ibadah sholat, menghadap ke arah qiblat merupakan salah satu syarat sahnya sholat. Sehingga pelaksanaan sholat tidak sah jika tidak menghadap ke Qiblat.
Dalam hadits riwayat al-Baihaqi:
البيت قبلة لأهل المسجد والمسجد قبلة لأهل الحرم والحرم قبلة الأهل الأرض فى مشارقها ومغاربـها من أمتـى
Artinya : “Baitullah adalah qiblat bagi orang-orang di masjidil haram. Masjidil haram adalah qiblat bagi orang-orang di tanah haram (makkah). Dan tanah haram adalah qiblat bagi semua umatku di bumi, baik di barat maupun di timur.” (HR. al-Baihaqi dari Abu Hurairah)
Materi yang akan menjadi pembahasa perhitungan qiblat disini yaitu perhitungan Arah Qiblat, Roshdul Qiblat, dan Qiblat Tiap Saat.
A.      Arah Qiblat
Yang dimaksud dengan perhitungan Arah Qiblat disini yaitu menentukan Qiblat dengan menentukan selisih sudut yang dihitung dari titik barat atau timur atau utara atau selatan. Untuk menghitung arah qiblat, ada beberapa data yang dibutuhkan, yaitu: Lintang tempat (φx), bujur tempat (λx), lintang mekah (φm), dan bujur mekah (λm).
Dilihat dari hasilnya, Ada tiga titik acuan dalam arah qiblat, yaitu pertama, titik acuan barat/timur. Kedua, titik acuan utara/selatan. Dan yang ketiga, titik acuan utara searah jarum jam.
Sebelum menghitung arah Qiblat, terlebih dahulu menentukan selisih bujur (SBMD), yaitu:
Jika λx (BT) > λm                  ; SBMD = λx – λm                               Barat
Jika λx (BT) < λm                  ; SBMD = λm – λx                               Timur
Jika λx (BB) < 180 – λm        ; SBMD = λx + λm                              Timur
Jika λx (BB) > 180 – λm        ; SBMD = 360 - λx – λm                     Barat



Sedangkan rumus arah qiblat yaitu:
1.      Titik acuan barat/timur
Untuk mencari arah qiblat dengan titik acuan barat/timur, rumus yang digunakan yaitu:
Tan Q (B/T) = Tan φm x Cos φx ÷ Sin SBMD – Sin φx ÷ Tan SBMD
Atau jika sudah didapat nilai arah qiblat dengan titik acuan utara/selatan maka dapat dihitung dengan rumus Q (B/T) = 90 – Q (U/S)
2.      Titik acuan utara/selatan
Rumus yang digunakan dalam perhitungan arah qiblat yang menggunakan titik acuan utara/selatan yaitu:
Cotan Q (U/S) = Tan φm x Cos φx ÷ Sin SBMD – Sin φx ÷ Tan SBMD
Atau jika sudah didapat nilai arah qiblat dengan titik acuan barat/timur maka dapat dihitung dengan rumus Q (U/S) = 90 – Q (B/T)
3.      Titik acuan utara searah jarum jam
Jika arah qiblatnya dari barat ke utara         ; rumusnya 270 + Q (B/T)
Jika arah qiblatnya dari barat ke selatan      ; rumusnya 270 – Q (B/T)
Jika arah qiblatnya dari timur ke utara        ; rumusnya 90 – Q (B/T)
Jika arah qiblatnya dari timur ke selatan     ; rumusnya 90 + Q (B/T)

B.      Roshdul Qiblat (Bayang-Bayang Qiblat)
Yang dimaksud dengan perhitungan Roshdul Qiblat yaitu menentukan waktu (jam) dimana pada saat tersebut bayang-bayang matahari memiliki arah menuju Qiblat atau berlawanan dengannya. Ada beberapa data yang dibutuhkan dalam menghitung Roshdul Qiblat, yaitu Lintang Tempat (φx), Bujur Tempat (λx), Arah Qiblat (Q (B/T)), Equation Of Time (e), Bujur Daerah (λd), dan Deklinasi Matahari (δm).
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menghitung Roshdul Qiblat,  yaitu:
Ø  Z = 12 - e + ( λd - λx) / 15
Ø  Cotan A = Sin φx ÷ Tan Q (B/T)
Ø  Cos B = TAN δm ÷ TAN φx x COS A
Ø  RQ = Z + ( A + B ) ÷ 15



C.       Qiblat Tiap Saat
Ada beberapa data yang dibutuhkan dalam menghitung Qiblat Tiap Saat, yaitu Lintang Tempat (φx), Bujur Tempat (λx), Arah Qiblat (Q (B/T)), Equation Of Time (e), Bujur Daerah (λd), Deklinasi Matahari (δm), dan Waktu Bidik (W).
Ada beberapa langkah dalam perhitungan ini, yaitu:
Ø  Zawal (Z)
Z = 12 – e + ( λd – λx) / 15
Ø  Sudut Waktu Matahari (to)
to = |Z – W| x 15
Ø  Arah Matahari (Ao)
Tan Ao = tan δm x cos φx / sin to – sin φx  / tan to
Ø  Arah Acuan (A'o)
Jika Q belahan barat dan W < Z ; A'o = -Ao
Jika Q belahan barat dan W > Z ; A'o = Ao
Jika Q belahan timur dan W < Z ; A'o = Ao
Jika Q belahan timur dan W < Z ; A'o = -Ao
Ø  Selisih Sudut (Δ)
Δ = Q – A'o

Aplikasi Rumus
Contoh Hisab Qiblat Di Semarang 1 November 2016
Input (data)
Lintang Makkah (ϕm)                = 21 º 25’ 21.04” LU
Bujur Makkah (λx)                    = 39 º 49’ 34.05” BT
Lintang Tempat (ϕx)                  = -7 º  LS
Bujur Tempat (λx)                     = 110 º 24’ BT
Bujur Daerah (λd)                     = 105
Deklinasi Matahari (δo)             = -14 º 33’ 48.94”
Equation of Time (e)                 = 16m 27.81d
Waktu Bidik (w)                       = 09.00 WIB

Proses
Arah Qiblat
·      SBMD
Karena dalam menghitung SBMD untuk daerah Semarang, yakni qiblat berada di belahan barat serta Bujur Tempat (λx) lebih besar dari pada Bujur Makkah (λm), maka:
SBMD = λx – λm
110 º 24’ - 39 º 49’ 34.05” = 70 º 34’ 25.95”
·      Arah Qiblat (B/T)
Tan Q      = Tan φm x Cos φx ÷ Sin SBMD – Sin φx ÷ Tan SBMD
= Tan 21 º 25’ 21.04” x Cos -7 º ÷ Sin 70 º 34’ 25.95” – Sin -7 º ÷ Tan 70 º 34’ 25.95”
= 24 º 30’ 31.68” (B-U)
·      Arah Qiblat (U/S)
90 - Arah Qiblat (B/T)
90 - 24 º 20’ 58.84”   = 65 º 39’ 1.16” (U-B)
·      Arah Qiblat Acuan Utara Searah Jarum jam
270 + Arah Qiblat (B/T)
270 + 24 º 20’ 58.84”            = 294 º 20’ 58.84”

Roshdul Qiblat (Bayang-Bayang Qiblat)
Ø Zawal (Z)     = 12 - e + ( λd - λx) / 15
= 12 - 16m 27.81d + (105 - 110 º 24’) / 15
= 11:21:56.19
Ø Cotan A       = Sin φx / Tan Q (B/T)
= sin -70 / tan 24 º 30’ 31.68”
= -750 2’ 3.21”
Ø Cos B            = TAN δm / TAN φx x COS A
= tan -14 º 33’ 48.94” / tan -7 º x cos -75 º 2’ 3.21”
= 56 º 52’ 41.93”
Ø RQ    = Z + ( A + B ) / 15
= 11:21:56.19 + (-75 º 2’ 3.21” + 56 º 52’ 41.93”) / 15
= 10:09:18.77 WIB

Qiblat Tiap Saat
Ø Zawal (Z)
Z       = 12 – e + ( λd – λx) / 15
= 12 - 16m 27.81d + (105 - 110 º 24’) / 15
= 11:21:56.19 WIB

Ø Sudut Waktu Matahari (to)
to       = |Z – W| x 15
          = |11:21:56.19 – 09:00| x 15
          =  35 º 29’ 02.85”
Ø Arah Matahari (Ao)
Tan Ao        = tan δm x cos φx / sin to – sin φx  / tan to
                     = tan -14 º 33’ 48.94” x cos -7 º / sin 43 º 42’ 57.15” – sin -7 º / tan 43 º 42’ 57.15”
                         = -15 º 17’ 03.66”
Ø Arah Acuan (A'o)
1.    Jika Q belahan barat dan W < Z ; A'o = -Ao
2.    Jika Q belahan barat dan W > Z ; A'o = Ao
3.    Jika Q belahan timur dan W < Z ; A'o = Ao
4.    Jika Q belahan timur dan W < Z ; A'o = -Ao
Karena waktu bidik (W) lebih kecil dari pada zawal (Z), maka nilai arah acuan adalah negatif (-) dari arah matahari, sehingga arah acuan bernilai 15 º 17’ 03.66”.
Ø Selisih Sudut (Δ)
Δ       = Q – A'o
          = 24 º 30’ 31.68” - 15 º 17’ 03.66”
          = 9 º 13’ 28.01”
Hasil
Arah Qiblat                    24 º 30’ 31.68” (B-U)
                                       65 º 39’ 1.16” (U-B)
                                           294 º 20’ 58.84” (UTSB)
Rasdul Qiblat                10:09:19 WIB

Qiblat Tiap Saat             9 º 13’ 28.01” Ke Utara
Labels: FIQIH

Thanks for reading QIBLAT. Please share...!

0 Comment for "QIBLAT"

Back To Top