The true of sahabat
Oleh: Mbak-Mbak
kelas F. Mu’in 1 Banat

Seperti halnya memilih buku, memilih temanpun sama. Sama-sama
rumit, bahkan kalau tidak objektif dan selektif dalam memilih teman kekecewaaan akan kita dapati bukan hanya di
dunia bahkan sampai ahirat.
Dalam
memilih teman sebaiknya kita jangan hanya sekedar melihat penampilan. Belum
tentu orang – orang yang terlihat baik, haqiqatnya juga baik. Lalu bagaimana
cara memilih teman yang baik? Bukan hanya kedekatan personality saja, tapi pertemanan
juga dapat mendatangkan manfaat yang positif terhadap kita.
Berikut
tips-tips memilih teman yang baik:
Tips
I : memilih teman yang bisa dipercaya.
Hal
ini sangatlah penting dalam memilih seorang teman. Bagaimana tidak ? jika teman
kita bukan orang yang bisa dipercaya semua hal yang kita ceritakan padanya
pasti akan bocor kemana – mana tidak melihat apakah cerita tersebut pantas
untuk diumbar atau seharusnya disimpan rapat – rapat olehnya. Dalam kitab Al
Bajuri disebutkan: “Mencari teman yang tanpa kekurangan tidaklah mungkin, dan
membicarakan aib teman sama halnya memperbanyak musuh”.
Jika
semua itu terjadi maka tidak dapat dipungkiri bahwa suatu saat pasti akan
timbul kerusakan dan keretakan sebuah pertemanan, tak hanya pertemanan
dengannya tapi juga pertemanan kita dengan orang lain.
Tips
II : memilih teman yang jujur dan menepati janji.
Berteman
dengan orang yang suka berbohong itu ibarat fatamorgana yang
kelihatannya ia ada untuk kita, tapi sebenarnya hanya bayangan yang semu belaka.
Ketika
teman bukan seorang yang jujur, maka suatu saat kita akan terpengaruh olehnya
terjerumus pada hal – hal yang tidak baik. Misal saat kita ingin meminta
pendapatnya tentang diri kita, dia tidak menyatakan yang sebenarnya, malah
membenarkan semua tindakkan kita, padahal saat itu posisi kita adalah seorang
yang salah. Begitu juga teman yang suka mengingkari janji.
Orang
– orang yang suka berbohong dan mengingkari janji itu termasuk orang – orang
yang munafiq, seperti yang disebutkan dalam hadist :
Ciri
– ciri orang munafiq ada 3, yaitu :
1.
Jika
berkata berbohong.
2.
Jika
berjanji mengingkari.
3.
Jika
dipercaya berkhianat.
Dalam
hadis juga disebutkan: “seseorang itu tergantung pada seseorang yang ia
sukai” bila teman atau orang yang kita senangi itu buruk maka keburukan
sedikit banyak akan menular kepada kita, begitupun sebaliknya, jika teman kita
baik niscaya kebaikan juga akan kita dapati.
Tips
III : memilih teman yang teguh agamanya.
Inilah
yang terpenting, karena teman yang teguh agamanya akan cenderung memiliki
kepribadian dan sifat – sifat yang baik. Dia yang teguh agamanya akan selalu
melakukan perbuatan – perbuatan positif, mengarahkan kita pada hal – hal yang
baik dan meninggalkan perbuatan – perbuatan negatif. Kita yang menjadi temannya
pasti juga akan terpancing melakukan hal positif. Awalnya memang hanya ikut –
ikutan dengannya tapi lama – lama berteman denganya pasti kita akan berjalan dengan
sendirinya dalam kepositifan; karena seorang teman berpengaruh besar pada
kehidupan seseorang; dalam sebuah sa’ir arab disebutkan “tabiat manusia itu
ikut pada temannya”.
Begitu
besar pengaruh teman dalam hidup, hingga teman dapat merubah sifat, karakter,
kepribadian sampai kehidupan kita tanpa kita sadari. Maka dari itu pilihlah
teman yang baik tidak hanya dari covernya saja, tapi juga isi – isinya serta
manfaat pertemanan yang kita jalin. Karena teman yang hak adalah dia yang
bersamamu, yang mengalahkan dirinya sendiri untuk memberikan kemanfaatan kepadamu.
Tips
– tips diatas tidak hanya berlaku untuk memilih seseorang menjadi teman saja, tetapi
juga barlaku untuk diri kita sendiri. Kita wajib muhasabatunnafsi, apakah
kita sudah bisa menjadi teman yang baik untuk teman – teman kita ? Dan apakah
kita sudah bisa menjadi contoh yang baik untuk mereka ?
Sebab
: المؤمن مرأة
المؤمن
“seorang
mu’min adalah cerminan bagi mu’min lain”
Jadilah
cermin terbaik untuk teman – teman kita dengan mengedepankah akhlaq – akhlaq
terpuji, serta kasih sayang dalam berteman dan bergaul. Nabi bersabda : مثل الأخوين مثل اليدين تغسل أحدهما الأخرى “perumpamaan
persahabatan adalah kedua tangan, yang kanan senantiasa membasuh yang kiri dan begitu
sebaliknya”
Semoga tak
hanya kemanfaatan dunia yang kita dapat dari pertemanan kita tapi juga
kemanfaatan akhirat.
Semoga
bermanfaat
Labels:
FIQIH
Thanks for reading The true of sahabat. Please share...!
0 Comment for "The true of sahabat"