The true of sahabat

The true of sahabat
Oleh: Mbak-Mbak kelas F. Mu’in 1 Banat



      Tidak semua yang kita lihat itu haqiqatnya sama dengan persepsi kita. Biasanya seseorang menilai sesuatu sesuai dengan persepsi mereka, contoh: para penggemar buku – buku dadakan yang kurang faham dengan dunia buku, mereka hanya memilih buku yang menurut mereka  covernya menarik tanpa melihat kandungan isi buku tersebut kira-kira seperti apa. Dan pada akhirnya mereka kecewa dengan isi bukunya yang tidak semenarik covernya.
Seperti halnya memilih buku, memilih temanpun sama. Sama-sama rumit, bahkan kalau tidak objektif dan selektif dalam memilih teman  kekecewaaan akan kita dapati bukan hanya di dunia bahkan sampai ahirat.  
Dalam memilih teman sebaiknya kita jangan hanya sekedar melihat penampilan. Belum tentu orang – orang yang terlihat baik, haqiqatnya juga baik. Lalu bagaimana cara memilih teman yang baik? Bukan hanya kedekatan personality saja, tapi pertemanan juga dapat mendatangkan manfaat yang positif terhadap kita.
         
Berikut tips-tips memilih teman yang baik:
Tips I : memilih teman yang bisa dipercaya.
Hal ini sangatlah penting dalam memilih seorang teman. Bagaimana tidak ? jika teman kita bukan orang yang bisa dipercaya semua hal yang kita ceritakan padanya pasti akan bocor kemana – mana tidak melihat apakah cerita tersebut pantas untuk diumbar atau seharusnya disimpan rapat – rapat olehnya. Dalam kitab Al Bajuri disebutkan: “Mencari teman yang tanpa kekurangan tidaklah mungkin, dan membicarakan aib teman sama halnya memperbanyak musuh”.
Jika semua itu terjadi maka tidak dapat dipungkiri bahwa suatu saat pasti akan timbul kerusakan dan keretakan sebuah pertemanan, tak hanya pertemanan dengannya tapi juga pertemanan kita dengan orang lain.
    
Tips II : memilih teman yang jujur dan menepati janji.
Berteman dengan orang yang suka berbohong itu ibarat fatamorgana yang kelihatannya ia ada untuk kita, tapi sebenarnya hanya bayangan yang semu belaka.
Ketika teman bukan seorang yang jujur, maka suatu saat kita akan terpengaruh olehnya terjerumus pada hal – hal yang tidak baik. Misal saat kita ingin meminta pendapatnya tentang diri kita, dia tidak menyatakan yang sebenarnya, malah membenarkan semua tindakkan kita, padahal saat itu posisi kita adalah seorang yang salah. Begitu juga teman yang suka mengingkari janji.
Orang – orang yang suka berbohong dan mengingkari janji itu termasuk orang – orang yang munafiq, seperti yang disebutkan dalam hadist :
Ciri – ciri orang munafiq ada 3, yaitu :
1.     Jika berkata berbohong.
2.     Jika berjanji mengingkari.
3.     Jika dipercaya berkhianat.

Dalam hadis juga disebutkan: “seseorang itu tergantung pada seseorang yang ia sukai” bila teman atau orang yang kita senangi itu buruk maka keburukan sedikit banyak akan menular kepada kita, begitupun sebaliknya, jika teman kita baik niscaya kebaikan juga akan kita dapati.

Tips III : memilih teman yang teguh agamanya.
Inilah yang terpenting, karena teman yang teguh agamanya akan cenderung memiliki kepribadian dan sifat – sifat yang baik. Dia yang teguh agamanya akan selalu melakukan perbuatan – perbuatan positif, mengarahkan kita pada hal – hal yang baik dan meninggalkan perbuatan – perbuatan negatif. Kita yang menjadi temannya pasti juga akan terpancing melakukan hal positif. Awalnya memang hanya ikut – ikutan dengannya tapi lama – lama berteman denganya pasti kita akan berjalan dengan sendirinya dalam kepositifan; karena seorang teman berpengaruh besar pada kehidupan seseorang; dalam sebuah sa’ir arab disebutkan “tabiat manusia itu ikut pada temannya”.
 Begitu besar pengaruh teman dalam hidup, hingga teman dapat merubah sifat, karakter, kepribadian sampai kehidupan kita tanpa kita sadari. Maka dari itu pilihlah teman yang baik tidak hanya dari covernya saja, tapi juga isi – isinya serta manfaat pertemanan yang kita jalin. Karena teman yang hak adalah dia yang bersamamu, yang mengalahkan dirinya sendiri untuk memberikan kemanfaatan kepadamu.
Tips – tips diatas tidak hanya berlaku untuk memilih seseorang menjadi teman saja, tetapi juga barlaku untuk diri kita sendiri. Kita wajib muhasabatunnafsi, apakah kita sudah bisa menjadi teman yang baik untuk teman – teman kita ? Dan apakah kita sudah bisa menjadi contoh yang baik untuk mereka ?
Sebab : المؤمن مرأة المؤمن
“seorang mu’min adalah cerminan bagi mu’min lain
Jadilah cermin terbaik untuk teman – teman kita dengan mengedepankah akhlaq – akhlaq terpuji, serta kasih sayang dalam berteman dan bergaul. Nabi bersabdaمثل الأخوين مثل اليدين تغسل أحدهما الأخرى perumpamaan persahabatan adalah kedua tangan, yang kanan senantiasa membasuh yang kiri dan begitu sebaliknya

Semoga tak hanya kemanfaatan dunia yang kita dapat dari pertemanan kita tapi juga kemanfaatan akhirat.

Semoga bermanfaat






Labels: FIQIH

Thanks for reading The true of sahabat. Please share...!

0 Comment for "The true of sahabat"

Back To Top