Tata-Cara Berwudlu Dengan Air Satu Ciduk
Oleh: Ahmad Rozikan
Oleh: Ahmad Rozikan
بسم الله الرحمن الرحيم
Penting bagi masyarakat untuk
mengetahui tata cara bewudlu dengan air sedikit menggunakan ciduk atau gayung. Hal ini tidak hanya bagi mereka yang tinggal di daerah dengan potensi
air sedikit tetapi juga bagi mereka yang tinggal di daerah dengan air melimpah.
Berwudlu dengan cara demikian juga merupakan sunnah rosul karena
menghindarkan dari ishrof (berlebih-lebihan) dalam penggunaan air wudlu karena
hukumnya makruh.
Tata-cara berwudlu dengan air satu
ciduk sebagai berikut:
1.
Membaca
Basmalah, sunnah membaca basmalah kerena rosul bersabda “setiap
perbuaatan baik yang tidak diawali dengan basmalah maka perbuatan tersebut
kurang berkah”.
2.
Membasuh
kedua telapak tangan, dengan ketentuan apabila kedua telapak tangan suci maka
boleh kita masukkan keduanya kedalam ciduk, dan apabila kita ragu akan
kesuciannya maka air tersebut kita tuangkan ketelapak tangan secukupnya, akan
tetapi baiknya kita tinggalkan kesunahan ini jika penuangan yang ada malah
mengakibatkan air yang sisa tidak mencukupi untuk berwudlu.
3.
Berkumur
dan istinsyak (nyesep banyu irung, Jawa) seperti biasa dengan air
secukupnya.
4.
Niat
wudlu bersamaan dengan membasuh wajah, dengan ketentuan mengambil air dari
ciduk/ gayung menggunakan kedua telapak tangan, lalu kita basuh wajah dengan
air tersebut. Dan hendaknya ketika membasuhkan air kewajah agak menjauh dari
ciduk/ gayung sekira air tetesan air dari wajah tidak masuk kedalam ciduk/
gayung. Hal ini untuk menghindari air tetesan yang sudah dilakukan masuk pada
ciduk/ gayung, sehingga air tersebut menjadi berubah secara hukmi.
5.
Membasuh
kedua tangan sampai sikut dengan mendahulukan tangan kanan terlebih dahulu.
Ketentuannya sebagai berikut: ambillah air dari dalam ciduk dengan telapak
tangan disertai niat mengambil air (nyiwuk; red Jawa), lalu kita basuh
tangan kanan dengan air tersebut dan agak menjauh dari ciduk saat membasuhnya
seperti pada basuhan wajah, kemudian kita lakukan hal yang sama pada tangan
kiri. Dan perlu diketahui bahwa kewajiban niat nyiwuk ini hanya berlaku
pada basuhan pertama dari setiap basuhan tangan baik kiri maupun kanan. Lalu
mengapa diwajibkan niat nyiwuk pada basuhan pertama ini? Hal ini dikarenakan
ketika kita memasukkan tangan kedalam ciduk/ gayung tanpa disertai niat dapat
mengakibatkan air tersebut menjadi musta’mal setelah tangan terangkat
dari dalam air.
6.
Mengusap
kepala (artinya membasahi telapak tangan dengan air lalu diusapkan ke kepala,
boleh rambut atau kulit kepala) dengan ketentuan seperti membasuh wajah yakni
agak menjauh dari ciduk/ gayung disaat mengusap kepala.
7.
Mengusap
telinga dengan ketentuan seperti cara sebelumnya.
8.
Membasuh
kedua kaki dengan menyiramkan sisa air yang ada pada kedua kaki secara
berurutan mulai dari yang kanan.
9.
Berdoa
menghadap kiblat dengan mengangkat kedua telapak tangan sekira bagian ketiak
kelihatan dengan doa sebagai berikut:
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا
عبده ورسوله اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين سبحانك اللهم وبحمدك
أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك، وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله
وصحبه وسلم.
Cara
berwudlu yang demikian telah diajarkan dan dipraktekkan oleh KH. Abdul Wahid
Zuhdi.
Demikianlah
sedikit ulasan tentang tata-cara berwudlu dengan air satu ciduk, semoga
bermanfaat. Amiin
Labels:
FIQIH
Thanks for reading Tata-Cara Berwudlu Dengan Air Satu Ciduk. Please share...!
0 Comment for "Tata-Cara Berwudlu Dengan Air Satu Ciduk"