INSAF (Ikatan
Santri Fadllul Wahid)
Dengan tema
CARA PENULISAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN
BENAR
TUTOR: Bpk Muhammad Zuhri

INSAF sebagai
wadah pengkaderan santri berupaya semaksimal mungkin memberikan pendidikan dan
pengajaran kepada santri tentang pembinaan mental, tentang hidup bermasyarakat,
dan kesiapan diri dalam berdakwah. Santri harus menjadi sosok yang berkompeten
bukan hanya dalam urusan praktek ibadah dimasyarakat saja, namun santri juga
diharapkan tanggap dalam segala hal. Santri faham tatanan negara, santri faham Jurnalistik,santri
faham bisnis, santri faham cara menata orang, dsb.
Kegiatan INSAF
sendiri sudah berlangsung sejak pertengahan tahun kemaren, namun baru
diresmikan pada tanggal 21 September, 2017. Dalam beberapa kesempatan, INSAF telah
mendatangkan beberapa narasumber dari berbagai kalangan, mulai dari Motivator,
Aktivis IPNU, sampai Kyai. Dan pada bulan Januari ini INSAF mengundang Bpk.
Muhammad Zuhri sebagai Tutor untuk pembelajaran Jurnalistik. Beliau
tidak diragukan lagi kemempuannya dalam bidang tulis menulis, mengingat Beliau
adalah Kepala Sekalah Dasar Dusun Pedak,
Desa Menduran, KEC. Brati, Kab. Grobogan, dan juga aktif dalam berbagai
kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Berikut ini
lampiran Makalah Beliau dalam pembelajaran Jurnalistik:
Dalam dunia
tulis-menulis, tak jarang penulis sering luput dalam penulisan huruf karena
terlalu fokus pada kualitas kontennya, bukan teknik penulisannya. Salah satu
kaidah penulisan yang sudah tergantung dengan Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD) adalah tata cara penulisan huruf. Tata cara penulisan huruf adalah salah
satu kaidah paling dasar dalam EYD, sehingga terkadang para penulis tidak boleh
menyepelekannya.
Dalam tata cara
penulisan huruf, ada dua penulisan huruf yang menjadi titik poin. Yang pertama,
adalah penggunaan huruf kapital atau sering kita sebut huruf induk. Yang
kedua, adalah penggunaan huruf miring atau secara universal disebut italic.
Berikut ini
tata cara penulisan huruf yang harus kita ketahui:
A. Teknik
Menulis Huruf Kapital
1.
Huruf
kapital digunakan sebagai penggunaan huruf pertama dalam ungkapan yang
berkaitan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata
gantinya.
Contohnya:
-
Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
-
Qur’an,
Alkitab, Injil, Taurat.
-
Islam,
Kristen, Katholik, Hindu, Budha.
-
Al-Baqarah
ayat 145.
-
Tuhan
akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
-
Bimbinglah
hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
2.
Huruf
kapital digunakan sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Contohnya:
-
Muhammad
SAW, Isa Al-Masih.
-
Nabi
Ibrahim. AS, Nabi Nuh. AS, Malaikat Jibril.
-
Imam
Syafi’i, Haji Agus Salim, Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
3. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang pemangku jabatan.
Contohnya:
-
Presiden
Soekarno, Wakil Presiden B.J. Habibie, Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
-
Walikota
Tri Rismaharini, Gubernur Ahok.
-
Menteri
Pendidikan Anis Baswedan, Menteri Bambang Sudibyo.
-
Profesor
Soepomo, Letnan Jenderal Djoko Santoso, Letjen Suprapto.
4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama orang.
Contohnya:
-
Muhammad
Resya Firmansyah, Arum Sulistyowati, Sri Handayani, Patrick Simamora, Alan Budi
Kusumo, Giovanni Putri Astuti, Bambang Sutrisno, Rhendy Sapta Wardhana.
5. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku,
dan bahasa.
Contohnya:
-
Bahasa
Indonesia, suku Dayak, bahasa Jepang.
6. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contohnya:
-
Tahun
Hijriyyah, bulan Oktober, hari Galungan, Jum’at Kliwon, hari Natal, Perang
Tabuk, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
-
Hari
Selasa tanggal 16 Januari 2018.
7. Huruf kapital digunakan sebagai nama khas geografi.
Contohnya:
-
Asia
Tenggara, Sungai Nil, Kali Opak, Lembah Baliem, DKI Jakarta, Jabotabek, Kota
Pelajar, Daerah Istimewa Yogyakarta.
8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama resmi badan,
lembaga pemerintahan, organisasi, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, serta
sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna.
Contohnya:
-
Undang-Undang
Dasar 1945 (UUD 45).
-
Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
-
Kementrian
Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
-
Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB).
-
Palang
Merah Indonesia (PMI).
-
Rancangan
Undang-Undang Kepegawaian.
-
Surat
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2004.
9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata di
dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata
partikel seperti di, ke, dari, untuk dan yang, yang tidak pada posisi awal.
Contohnya:
-
Dari
Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma.
-
Bacalah
majalah Bahasa dan Sastra.
-
Yadi
adalah santri pondok Ngangkruk dari Pati.
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan
nama gelar, pangkat, dan sapaan khusus.
Contohnya:
-
S.S.=
sarjana sastra.
-
Prof.=
profesor
-
S.
Pd.= sarjana pendidikan.
-
M.A.=
master of arts
-
Tn=
tuan
-
Ny=
nyonya
Adapun perhatian khusus dalam pemberian huruf kapital dalam gelar
adalah dokter dan doktor: -Dr. Digunakan kepada seseorang yang telah menempuh
pendidikan hingga lulus strata tiga (S3), misalnya: Dr. Eko Setyo Humanika M.
Hum.
-
Sedangkan
penggunaan dr. Digunakan kepada seseorang ahli penyakit yang telah menempuh
pendidikan profesi dokter. Misalnya: dr. Erwin Santosa.
-
Untuk
menghindari kesalahfahaman dalam penulisan dalam awal kalimat disarankan untuk
tidak menggunakan singkatan. Misalnya: “ . . . penyakit tersebut. Dokter
Muchlis akhirnya memutuskan untuk operasi ringan. Bukan “ . . . penyakit
tersebut Dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi ringan.
11. Huruf kapital digunakan khusus sebagai huruf pertama kata ganti
anda.
Contohnya:
-
Sudahkah
Anda tahu?
-
. .
. gagal. Maka dari itu, Anda tidak wajib . . .
-
Jamu
ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.
12. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal
kalimat.
Contohnya:
-
Mereka
pergi ke seminar tersebut menggunakan angkutan umum.
-
Akan
tetapi, para pemimpin dunia saat itu tidak menyepakati . .
-
. .
. , tidak sebanding dengan dana yang terbuang. Pembangunan itu pun akhirnya
terbengkalai.
13. huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contohnya:
-
Akupun
bertanya pada diri sendiri, “Apakah setelah lulus nanti dia akan pergi?”
-
Bapak
menghimbau kami, “Jangan sampai harapan kalian hilang!”
-
“Kemana
saja kau dari kemarin??”, katanya.
-
“Besok
pagi”, kata neneknya, “ Dia akan berangkat”.
14. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Contohnya:
-
“Kapan
Bapak berangkat?” tanya Siti.
-
Karin
bertanya, “itu apa, Pak?”.
-
“Silakan
duduk, Kakak!”, kata pelayan kafe itu.
-
Minggu
depan Paman akan pulang.
Untuk penggunaan
huruf miring atau secara universal akan diulas dipertemuan yang akan datang.
Labels:
FIQIH
Thanks for reading INSAF (Ikatan Santri Fadllul Wahid). Please share...!
1 Comment for "INSAF (Ikatan Santri Fadllul Wahid)"
Cari bakatmu sini...!!!😉😉😉