INSAF (Ikatan Santri Fadllul Wahid)

INSAF (Ikatan Santri Fadllul Wahid)
Dengan tema
CARA PENULISAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
TUTOR: Bpk Muhammad Zuhri

Perpustakaan-Selasa, 16 Januari 2018, bertempat di Perpustakaan PP. Fadllul Wahid, berlangsung Kegiatan INSAF (Ikatan Santri Fadllul Wahid) yang mengusung tema Jurnalistik dengan judul “ CARA PENULISAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR ”, tutor Bpk. Muhammad Zuhri.
INSAF sebagai wadah pengkaderan santri berupaya semaksimal mungkin memberikan pendidikan dan pengajaran kepada santri tentang pembinaan mental, tentang hidup bermasyarakat, dan kesiapan diri dalam berdakwah. Santri harus menjadi sosok yang berkompeten bukan hanya dalam urusan praktek ibadah dimasyarakat saja, namun santri juga diharapkan tanggap dalam segala hal. Santri faham tatanan negara, santri faham Jurnalistik,santri faham bisnis, santri faham cara menata orang, dsb.
Kegiatan INSAF sendiri sudah berlangsung sejak pertengahan tahun kemaren, namun baru diresmikan pada tanggal 21 September, 2017. Dalam beberapa kesempatan, INSAF telah mendatangkan beberapa narasumber dari berbagai kalangan, mulai dari Motivator, Aktivis IPNU, sampai Kyai. Dan pada bulan Januari ini INSAF mengundang Bpk. Muhammad Zuhri sebagai Tutor untuk pembelajaran Jurnalistik. Beliau tidak diragukan lagi kemempuannya dalam bidang tulis menulis, mengingat Beliau adalah Kepala Sekalah  Dasar Dusun Pedak, Desa Menduran, KEC. Brati, Kab. Grobogan, dan juga aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan lainnya.

Berikut ini lampiran Makalah Beliau dalam pembelajaran Jurnalistik:            
Dalam dunia tulis-menulis, tak jarang penulis sering luput dalam penulisan huruf karena terlalu fokus pada kualitas kontennya, bukan teknik penulisannya. Salah satu kaidah penulisan yang sudah tergantung dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah tata cara penulisan huruf. Tata cara penulisan huruf adalah salah satu kaidah paling dasar dalam EYD, sehingga terkadang para penulis tidak boleh menyepelekannya.
Dalam tata cara penulisan huruf, ada dua penulisan huruf yang menjadi titik poin. Yang pertama, adalah penggunaan huruf kapital atau sering kita sebut huruf induk. Yang kedua, adalah penggunaan huruf miring atau secara universal disebut italic.

Berikut ini tata cara penulisan huruf yang harus kita ketahui:
A. Teknik Menulis Huruf Kapital  
                       1.        Huruf kapital digunakan sebagai penggunaan huruf pertama dalam ungkapan yang berkaitan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya.
Contohnya:
-         Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
-         Qur’an, Alkitab, Injil, Taurat.
-         Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha.
-         Al-Baqarah ayat 145.
-         Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
-         Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

                       2.        Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contohnya:
-         Muhammad SAW, Isa Al-Masih.
-         Nabi Ibrahim. AS, Nabi Nuh. AS, Malaikat Jibril.
-         Imam Syafi’i, Haji Agus Salim, Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

3. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang pemangku jabatan.
Contohnya:
-         Presiden Soekarno, Wakil Presiden B.J. Habibie, Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
-         Walikota Tri Rismaharini, Gubernur Ahok.
-         Menteri Pendidikan Anis Baswedan, Menteri Bambang Sudibyo.
-         Profesor Soepomo, Letnan Jenderal Djoko Santoso, Letjen Suprapto.

4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama orang.
Contohnya:
-         Muhammad Resya Firmansyah, Arum Sulistyowati, Sri Handayani, Patrick Simamora, Alan Budi Kusumo, Giovanni Putri Astuti, Bambang Sutrisno, Rhendy Sapta Wardhana.

5. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Contohnya:
-         Bahasa Indonesia, suku Dayak, bahasa Jepang.

6. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contohnya:
-         Tahun Hijriyyah, bulan Oktober, hari Galungan, Jum’at Kliwon, hari Natal, Perang Tabuk, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
-         Hari Selasa tanggal 16 Januari 2018.

7. Huruf kapital digunakan sebagai nama khas geografi.
Contohnya:
-         Asia Tenggara, Sungai Nil, Kali Opak, Lembah Baliem, DKI Jakarta, Jabotabek, Kota Pelajar, Daerah Istimewa Yogyakarta.

8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan, organisasi, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, serta sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna.
Contohnya:
-         Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45).
-         Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
-         Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
-         Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
-         Palang Merah Indonesia (PMI).
-         Rancangan Undang-Undang Kepegawaian.
-         Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2004.

9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti di, ke, dari, untuk dan yang, yang tidak pada posisi awal.
Contohnya:
-         Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma.
-         Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
-         Yadi adalah santri pondok Ngangkruk dari Pati.

10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan khusus.
Contohnya:
-         S.S.= sarjana sastra.
-         Prof.= profesor
-         S. Pd.= sarjana pendidikan.
-         M.A.= master of arts
-         Tn= tuan
-         Ny= nyonya

Adapun perhatian khusus dalam pemberian huruf kapital dalam gelar adalah dokter dan doktor: -Dr. Digunakan kepada seseorang yang telah menempuh pendidikan hingga lulus strata tiga (S3), misalnya: Dr. Eko Setyo Humanika M. Hum.

-         Sedangkan penggunaan dr. Digunakan kepada seseorang ahli penyakit yang telah menempuh pendidikan profesi dokter. Misalnya: dr. Erwin Santosa.

-         Untuk menghindari kesalahfahaman dalam penulisan dalam awal kalimat disarankan untuk tidak menggunakan singkatan. Misalnya: “ . . . penyakit tersebut. Dokter Muchlis akhirnya memutuskan untuk operasi ringan. Bukan “ . . . penyakit tersebut Dr. Muchlis akhirnya memutuskan untuk melakukan operasi ringan.

11. Huruf kapital digunakan khusus sebagai huruf pertama kata ganti anda.
Contohnya:
-         Sudahkah Anda tahu?
-         . . . gagal. Maka dari itu, Anda tidak wajib . . .
-         Jamu ini sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh Anda.

12. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
Contohnya:
-         Mereka pergi ke seminar tersebut menggunakan angkutan umum.
-         Akan tetapi, para pemimpin dunia saat itu tidak menyepakati . .
-         . . . , tidak sebanding dengan dana yang terbuang. Pembangunan itu pun akhirnya terbengkalai.

13. huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contohnya:
-         Akupun bertanya pada diri sendiri, “Apakah setelah lulus nanti dia akan pergi?”
-         Bapak menghimbau kami, “Jangan sampai harapan kalian hilang!”
-         “Kemana saja kau dari kemarin??”, katanya.
-         “Besok pagi”, kata neneknya, “ Dia akan berangkat”.

14. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Contohnya:
-         “Kapan Bapak berangkat?” tanya Siti.
-         Karin bertanya, “itu apa, Pak?”.
-         “Silakan duduk, Kakak!”, kata pelayan kafe itu.
-         Minggu depan Paman akan pulang.

Untuk penggunaan huruf miring atau secara universal akan diulas dipertemuan yang akan datang











Labels: FIQIH

Thanks for reading INSAF (Ikatan Santri Fadllul Wahid). Please share...!

1 Comment for "INSAF (Ikatan Santri Fadllul Wahid)"

Cari bakatmu sini...!!!😉😉😉

Back To Top