Jangan Tinggalkan Sholat Berjama’ah

Jangan Tinggalkan Sholat Berjama’ah
Oleh: M. N. Faiz Izza

Seorang Kyai besar pernah bercerita tentang  pedagang ikan keliling “suatu ketika sang pedagang merasa lelah dalam perjalanan; karena beban  dari keranjang ikan yang ia pikul selama seharian. Lalu Ia menuju pohon besar yang rindang untuk sejenak beristirahat. Tanpa terasa ia tertidur karena semilirnya angin yang menerpa. Tiba-tiba dengan terkaget ia terbangun; melihat ada kucing mencuri satu ikan dalam keranjangnya. Si pedagang pun dengan sigap mengejar kucing tersebut tanpa berfikir panjang. Tapi apa daya kucing begitu lincah berlari sehingga sang pedagang tak dapat mengejarnya. Sungguh malang, setelah engos-engosan mengejar kucing, sesampainya ia di tempat keranjang ikannya, ternyata ikannya sekeranjang sudah hilang dicuri kucing berambut hitam. Ibarat pepatah “Sudah jatuh tertimba tangga” itulah yang dirasakan oleh sang pedagang ikan tersebut”. Kemudian Kyai menerangkan hikmah yang dapat diambil dari cerita tersebut, bahwa “terkadang seseorang disibukkan dengan urusan-urusan kecil, namun ia lalai dengan urusan yang jauh lebih besar. Dampaknya hidupnya menjadi kurang terarah dan sering kehilangan momen-momen penting dalam hidupnya”.
Salah satu hal besar yang sering dilupakan oleh masyarakat adalah sholat berjama’ah. Bisa dikatakan hampir diseluruh kota di Indonesia, masyarakatnya kurang kesadaran tentang pentingnya sholat berjama’ah. Mungkin karena mereka tidak mengetahui hakikat sholat berjama’ah, hikmah sholat berjama’ah, fadlilah sholat berjama’ah, atau hal-hal yang berhubungan dengan pentingnya sholat berjama’ah. Maka dari itu kami akan menjelaskan beberapa hal yang jarang diketahui oleh masyarakat perihal sholat berjama’ah ini.    
·        Hakikat dari Sholat berjama’ah adalah: terjalinnya ikatan antara imam dan makmum.
·        Kemudian hikmah dari sholat berjama’ah adalah: membangkitkan persahabatan antara jama’ah.
Kemudian mengapa sholat berjama’ah disyari’atkan didalam masjid? diantaranya karena bertujuan:
1.     Terjalinnya kerukunan antar tetangga, dengan selalu bertemu di masjid dalam waktu shalat.
2.     Orang yang tidak mengetahui hukum-hukum sholat berjama’ah dapat mengetahuinya lewat bertemu orang-orang ‘alim.
3.     kesempurnaan berkah untuk semua jama’ah, karena mereka saling melengkapi kekurangan satu sama yang lain.
·        Fadlilah sholat berjama’ah, diantaranya: 
1.     Orang yang berjalan untuk melakukan shalat maktubah berjama’ah, hukumnya seperti orang yang berhaji.
2.      Orang yang berjalan untuk melakukan shalat sunnah berjama’ah, itu hukumnya seperti orang yang umroh.
3.     Orang yang shalat berjama’ah selama 40 hari dan mendapati imam takbir pertama, akan ditulis 2 kebebasan:
a.     Bebas dari api neraka.
b.     Bebas dari kemunafikan.
4.     Menurut Ulama’ Salaf:”Hilangnya sholat jama’ah itu suatu musibah. 

Dari  keterangan di atas Para Shahabat Nabi akan sangat menyesal ketika Mereaka kehilangan waktu untuk sholat berjama’ah. Kemudian Merka  akan menggantinya dengan cara Mereka masing-masing. Diantaranya sebagai berikut:
1.     Dari عبد الله بن عمر رضي الله عنهما, saat Beliau tidak dapat melakukan shalat Isya’ berjama’ah semisal, maka Beliau melakukan shalat pada malam itu juga hingga fajar untuk menebus jama’ah sholat Isya’ tersebut.
2.     Dari عبد الله بن عمر القواريري, Beliau adalah seseorang yang tidak pernah meniggalkan sholat ber jama’ah. Suatu ketika saat Beliau hendak melakukan jama’ah shalat Isya’ di masjid, datang seorang tamu yang menyebabkan Beliau sibuk menjamu tamu tersebut, sehingga Beliau tidak dapat shalat berjama’ah di masjid. Setelah itu Beliau keluar ,dengan tujuan untuk mencari seseorang yang belum sholat, akan tetapi ternyata seluruh orang sudah melakukan shalat dan seluruh pintu masjid telah terkunci. Akhirnya Beliau pulang dalam keadaan bersedih atas hilangnya kesempatan sholat berjama’ah. Kemudian beliau berkata: “dalam hadits pernah tertera bahwa: “shalat berjama’ah itu melebihi shalat sendirian 27 derajat””, lalu beliau berinisiatif melakukan shalat Isya’ sebanyak 27 kali. Setelah itu beliau tidur dan bermimpi menunggang kuda. Didepan Beliau  terdapat juga sekelompok  kaum penunggang kuda. Kemudian Beliau memacu kudanya dengan tujuan dapat menyusul  kaum tersebut, akan tetapi tidak bisa. Lalu salah satu dari kaum tersebut menoleh seraya berkata: “Kudamu sudah lelah. Kamu tidak akan dapat menyusul dan sejajar dengan kami”, kemudian Beliau berkata: “kenapa wahai saudaraku?”, orang tersebut menjawab: “karena kami shalat Isya’ secara berjama’ah sedangkan kamu sendirian. Lalu Beliau terbangun dalam keadaan gelisah dan sedih.

Sekian. Semoga bermanfaat, dan dapat menambah semangat kita dalam berjama’ah.
Labels: FIQIH

Thanks for reading Jangan Tinggalkan Sholat Berjama’ah. Please share...!

2 Comment for "Jangan Tinggalkan Sholat Berjama’ah"

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang. - Hapus

Teeimakasih untuk bapak pengurus,khususnya untuk staf keamanan ,karna engkau yang selalu mengoyak2 kita untuk slalu berjamaah..

Back To Top